Home » , , , , , » Kata Matt Cutts tentang kualitas konten

Kata Matt Cutts tentang kualitas konten

Baca Juga

Setelah puas baca-baca dan melihat video dari para master google di google webmaster help , ternyata banyak ilmu yang sebelumnya saya salah kaprah mengaplikasikannya di dunia blogger. dari dulu sampai sekarang-pun saya masih menggunakan cara pandang pribadi dalam merilis postingan dengan frekwensi yang teratur alias berkesinambungan.

Ternyata, setelah saya baca dan lihat sendiri video dari pakar webmaster google, ada satu yang menarik dan saya coba renungkan dari sisi yang berkebalikan pula. Di video tersebut, Matt cutts ( sang pakar webmaster ) mengatakan "kualitas (quality) konten benar-benar sangat penting dimata google dibandingkan dengan jumlah posting (quantity) dan frekuensi update posting", jadi kesimpulan dari pemaparan sang master tersebut adalah salah kaprah kalau posting dengan frekuensi sering dan jumlah postingan yang 'dipaksa' banyak akan dapat mempertahankan blog dan judul postingan di SERP mesin pencari google.Kualitas postingan-lah yang menjadi kunci utama duduk stabil di puncak SERP search engine. Feed yang fresh akan menjadi poin penting disertai dengan keyword yang baru dan fresh pula.

Yang sekarang mengganjal di hati saya, kalau fresh di dalam artian konten artikel yang disajikan dan blog tersebut tidak banyak banyak yang tahu keberadaannya karena hanya mementingkan kualitas artikel tanpa optimasi SEO seperti pemasangan meta tag, penembakan keyword, template yang masih pas-pasan di mata SEO, penanaman backlink dan optimasi lainnya, mungkin akan jauh dari harapan. 

tentu artikel yang fresh dan original sangat baik, tapi disela-sela itu pula menurut hemat saya boleh-boleh saja meramaikan frekuensi postingan dengan artikel-artikel yang kelihatannya tidak berkualitas tapi regular dan teratur pasti akan menambah link-link yang menuju ke halaman blog kita. Semakin banyak artikel yang kita submit ke bermacam search engine semakin pula meningkatkan backlink permanen di blog. Hal tersebut lain ceritanya dengan blog semacam social media atau blog-blog berita yang secara dinamis mempunyai pangsa pemirsa yang fanatik untuk selalu berkunjung.