Home » , , » Dari yang tidak tahu jadilah Ilmu

Dari yang tidak tahu jadilah Ilmu

Baca Juga

Seringkali kita mendengar kata ILMU dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kata Ilmu sudah menjadi bahan 'wajib' untuk dijadikan patokan sejauh mana kualitas seseorang di mata orang lain. Baik itu terlepas dari segi yang lain entah orang itu kaya, miskin, beragama atau ateis semua pasti butuh yang namanya Ilmu. Di sadari atau tidak, Banyaknya tawaran sekolah yang bonafide sampai kelas yang beratap daun, semua pasti bertujuan utama untuk memancing Ilmu.

Dogma di masyarakat, Bahwa Ilmu itu haruslah didapat dari sesuatu yang formal seperti sekolahan dan harus ada gurunya. ya, itu kita rasa benar dan memang begitu adanya, dari jaman dahulu kalau mau sebuah Ilmu maka sekolah dan dapat Ilmu. Disamping itu, secara sadar atau tidak, setiap detik, setiap menit dan setiap hitungan dari kita bangun tidur sampai tidur lagi ternyata ada Ilmu non formal ( tanpa sekolah ) yang kita dapat. Sewaktu kita bangun pagi umpamanya, kita menengok ke arah jam dinding dan mata kita tertuju ke jarum jam maka otak kita secara reflek melakukan uji matematis.Mata kita tidak hanya tahu itu jam berapa, tapi secara berkesinambungan ternyata kita melakukan banyak hal seperti mengira-ngira berapa waktu nantinya untuk mandi, ganti baju sampai waktu untuk berangkat kerja semua terhitung dengan cepat tanpa kita sadari dan otak tidak perlu mengolah dengan lama. Itu Ilmu yang komplek dan matematis, mungkin di sekolah dulu kita tidak diberikan soal secara mendetail seperti itu.

Contoh satu lagi, Kita bekerja. Tanpa kita sadari, walau pekerjaan kita sudah klop dengan skill dan keahlian kita ternyata di satu sisi dengan berjalannya hitungan hari dan tahun kita mendapatkan banyak sekali pelajaran dan ilmu dalam melakukan rutinitas pekerjaan kita. Bagi yang kerjanya di bidang juru masak ( umpamanya ), dari berjalannya waktu ternyata apa yang dipelajari dari memasak secara formal ternyata ada Ilmu lain yaitu Bagaimana menambah sedapnya aroma masakan yang disukai pelanggan dengan banyaknya komplain, dan sebagainya.

Intinya, Usia berapapun kita, serendah apapun hitungan formal IQ kita melalui Test, jangan menyepelekan sekecil apapun Ilmu yang kita dapat. Panca Indera kita setiap saat mendapat Ilmu baru yang tidak kita sadari. dari situlah kita semakin belajar bahwa setiap manusia itu lemah akalnya pada mulanya. Ada seseorang yang Ber-IQ tinggi mungkin saja kalah Ilmunya dengan Pedagang Penjual tahu goreng bila diadu cara membuat tahu goreng yang sedap, Karena Orang yang Ber-IQ tinggi tadi belum pernah tahu Ilmu-nya membuat racikan bumbu agar Tahu merasa sedap dan gurih.

Semakin kita tahu dan haus akan Ilmu, semakin Pula kita tahu Betapa banyak yang belum kita ketahui.