Home » , , » Polemik Biometric Scan Retina E-KTP

Polemik Biometric Scan Retina E-KTP

Baca Juga

Assalaamu'alaikum sobat. setelah hari demi hari Ruang Sharing posting tentang dunia motivasi, tutorial dan Software . maka sedikit sisipan di post saya agar tidak selalu monoton itu-itu saja disini saya akan sedikit mengurai tentang Polemik biometric scan retina E-KTP. Sudah menjadi rumor sekarang ini di negara kita tercinta bahwa Pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi untuk meng-goal-kan dan mensukseskan program 'satu identitas untuk satu warga'. Kita tentunya sebagai warga negara yang baik dan patuh akan hukum tentu saja menyambut baik program Pemerintah untuk menyukseskan E-KTP tersebut.

Dibalik kebijaksanaan Pemerintah yang begitu gencarnya, dibarengi pula tiupan rumor dan polemik di masyarakat umumnya dan di kalangan akademisi pada khususnya. Sebelum kita melangkah lebih jauh tentang Polemik scan retina pada proses pembuatan E-KTP, saya akan sedikit mengurai keuntungan dari pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan sistem Elektronik tersebut. Di bawah ini salah satu keuntungan yang akan dicapai Pemerintah dalam Program E-KTP :
  • 1. Keakuratan data penduduk dijamin hampir 99%
  • 2. Satu Warga akan mempunyai satu tanda pengenal Nasional dan tidak akan dapat melakukan double data di wilayah lain.
  • 3. Terjaganya tingkat keakurasian Sensus penduduk , yang kita tahu bahwa saat ini pembengkakan jumlah penduduk dalam nilai kuantitas di data sangat bertolak belakang dengan data di lapangan. karena satu individu bisa mendapatkan lebih dari satu kartu identitas. di E-KTP hal itu dapat mudah diminimalisir.
  • 4. Dengan satu tanda pengenal yang ditanamkan sebuah chip , maka identitas seseorang akan dengan mudah diketahui dimanapun dan bagaimanapun keadaannya, asalkan Biometric kepala dan jari tangan masih utuh.
Ternyata, di balik segala keutungan diatas dibarengi pula dengan kekhawatiran banyak pihak tentang identitas kita yang tertanam dalam database E-KTP. di bawah ini sebagai paparan singkat kehawatiran publik akan hal tersebut :
  • 1. Bahwa scan biometric retina ternyata akan menyimpan banyak informasi dari setiap individu. di negara-negara maju scan retina semakin gencar ditolak, tentu dengan alasan keamanan identitas unik individu. menurut pakar biometric, bahwa scan retina selain untuk mengetahui sisi unik individu juga akan merekam tentang sifat dan perilaku seseorang. 
  • 2. Bisa dibayangkan, bahwa bila rekam biometric tersebut jatuh ke tangan rival ataupun orang yang tidak suka dengan kita maka dengan mudah rival tersebut menjatuhkan kita, karena dia sudah tahu sifat dan kelemahan kita.
  • 3. Dari sisi Database yang sulit sekali pemerintah bisa menjamin keamanan datanya, yang suatu saat lintas data dari satu jaringan ke jaringan lain bisa jatuh ke tangan orang yang tidak berkepentingan.
  • 4. Hal yang paling ditakutkan adalah ulah para Cracker nakal yang makin hari ulahnya makin meresahkan dunia digital saat ini.
  • 5. Dikhawatirkan jatuhnya data tersebut ke tangan 'rival' Negara kita. Mungkin sobat sudah mendengar bahwa agen Super seperti Mossad dan CIA akan melakukan segala cara untuk menjatuhkan seseorang dengan cara halus melalui transfer biometrik pejabat-pejabat di pemerintahan yang menjadi agen mereka. tentu hal ini tidak dapat kita sepelekan.
Prinsip Kerja Scan Retina
Mungkin sebagian dari kita ada yang pesimis ataupun tetap optimis dengan adanya program e-KTP tersebut. Akan tetapi yang ingin saya kedepankan dalam postingan ini bukannya sisi negatifnya, tetapi sejauh mana kita tahu tentang keuntungan dan kerugian program rekam biometric tersebut. Mungkin sebagian saudara-saudara kita yang masih awam dengan adanya sistem canggih ini akan merasa 'kagum' dan 'wah' serta salut pada kecanggihan pemerintah. kalau kita disini ? sobat-sobat semua yang notabene sudah mengenyam pelajaran bio dan teknologi akan merasa hal ini menjadi suatu kebanggaan dan kekhawatiran tersendiri.

Kesimpulannya, Sudah saatnya kita sebagai warga yang baik harus berprasangka baik kepada pemerintah. tidak ada gunanya selalu pesimis dan apatis tentang segala keputusan yang diambil pemimpin-pemimpin kita. tentunya dengan sejuta harapan bagi warga seperti kita-kita ini, agar kedepannya Indonesia menjadi negara yang Rohmatan lil 'alamiina, Negara yang penuh di Rohmati Allah. aamiin.

Semoga paparan singkat diatas tidak menjadikan kita saling menuding siapa dan apa yang salah, tapi lebih dari itu kita mencari solusi yang tepat kedepannya. karena sistem Biometric retina sudah banyak ditinggalkan oleh negara-negara maju dengan berbagai macam polemiknya. sekian dan wassalam.